
Tanggal 14 Juni sebagai hari peringatan HDDS pertama kali diadakan sejak
tahun 2005 lalu yang ditetapkan berdasarkan tanggal lahir seorang ilmuwan besar
Wina, Karl Landsteiner. Landsteiner merupakan peraih nobel di bidang fisiologi
dan kedokteran karena penemuannya tentang pengklasifikasian golongan darah
manusia yang terdiri dari A, B, AB, dan 0. Dengan penemuan besarnya tersebut,
maka transfusi yang dilakukan antar individu menjadi aman karena memperhatikan
kesesuaian golongan darah. Hari peringatan ini merupakan hasil perundingan
beberapa organisasi Internasional yang menjadi penggagasnya, seperti The
World Health Organization (WHO), International Society of
Blood Transfusion (ISBT), International Federation of Blood
Donor Organization (FIODS), dan The International Federation
of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).
HDDS diadakan sebagai ajakan kepada masyarakat dunia untuk membudayakan
donor darah secara sukarela dan juga untuk membangkitkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya mendonorkan darah, karena kegiatan donor darah memiliki peran
yang cukup nyata dalam melakukan sumbangsih terhadap kesehatan masyarakat. Masih
banyak masyarakat di Indonesia, khususnya, yang sangat memerlukan
transfusi darah karena berbagai faktor. Selain itu, HDDS pun diadakan sebagai
penghargaan bagi pendonor darah di seluruh dunia.
Dengan kegiatan Peringatan HDDS ini diharapkan semakin banyak masyarakat,
khususnya civitas akademika UPI yang menjadikan donor darah sebagai kegiatan
rutinnya. Karena selain menimbulkan kepuasan moril karena telah memberikan
berperan aktif dalam hal kesehatan masyarakat, donor darah pun dapat
menyehatkan tubuh melalui regerasi sel darah merah yang akan meningkatkan daya
tahan tubuh, serta memperbaiki metabolisme dan stamina. Tidak hanya itu, dengan
donor darah pun secara tidak langsung kita telah melakukan cek kesehatan gratis
secara berkala yang meliputi: pemeriksaan Hb (Heamoglobin), tekanan darah,
screaning darah (HbsAg, HCV, VDRL, dan HIV/AIDS). Dengan demikian donor darah
tidak hanya dapat menyelamatkan jiwa orang lain saja melainkan memberikan
banyak manfaat pula bagi pendonornya. Jadi, tidak ada ruginya mendonorkan
darah, karena donor darah itu menyehatkan. (Sahila)
0 Komentar